19 Julai datang lagi bertamu mengetuk pintuku. Saban tahun berkunjung tanpa kelelahan. 19 Julai adalah potret diriku, dan tanggal 19 Julai setiap tahun adalah tanggal kelahiranku ke dunia ini.
"Kemudian Kami ciptakan air benih itu menjadi sebuku darah beku. lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging; kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa tulang; kemudian Kami balut tulang-tulang itu dengan daging. Setelah sempurna kejadian itu Kami bentuk dia menjadi makhluk yang lain sifat keadaannya. Maka nyatalah kelebihan dan ketinggian Allah sebaik-baik Pencipta." (al-Mukminuun: 14)
"Kemudian Kami ciptakan air benih itu menjadi sebuku darah beku. lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging; kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa tulang; kemudian Kami balut tulang-tulang itu dengan daging. Setelah sempurna kejadian itu Kami bentuk dia menjadi makhluk yang lain sifat keadaannya. Maka nyatalah kelebihan dan ketinggian Allah sebaik-baik Pencipta." (al-Mukminuun: 14)
Puji-pujian buat Ilahi, di atas belas ehsan dan kesantunan-Nya, diri ini masih diizinkan untuk menghirup udara, makan dan minum rezeki kurniaan-Nya, menikmati kehidupan ini dengan penuh kebaikan. Sedangkan semua itu hanya sedikit yang dipinta dalam munajat doa.
Matahari terbit esok. Apakah aku akan punyai hari esok? Entahlah, tidak mampu aku menjawabnya kerana kehidupan ini di dalam genggaman kekuasaan-Nya. Mudah-mudahan aku masih diberi kesempatan untuk menikmati kehidupan hari esok di serambi 42 ini, demikianlah kata hati...