BERITA BERITA PEMBAWA KONFLIK DAN PENEBAR KERENGANGAN UMAT BERAGAMA - Selain IMM, GNSI Juga Ikut Kawal Amien Rais Ke KPK
<<< Download Ini Dan Bagikan Segera orang orang ini sungguh memalukan >>>
http://ift.tt/2nnyYGp
http://ift.tt/2nnyYGp
Selain IMM, GNSI Juga Ikut Kawal Amien Rais Ke KPK
Opini Bangsa - Selain Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), sejumlah elemen masyarakat juga akan mendampingi tokoh nasional Amien Rais ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin pagi (5/5).
Salah satu elemen masyarakat itu adalah Gerakan Nasional Selamatkan Indonesia (GNSI).
Koordinator GNSI Anhar Tanjung mengatakan mereka akan datang ke kantor KPK pukul 09.00 WIB.
Aktivis GNSI yang akan datang diantaranya, Hendri Kurniawan, Marhall Nasution, Rahman Kei, Mansyur Husein, Irfan Maftuh, Rusli Halim, Rodli Kaelani dan Musfir Dahlan.
GNSI mengundang seluruh elemen, baik mahasiswa, pemuda, mujahid dan eksponen alumni 411, 212, untuk ikut bergabung.
Tokoh nasional yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan mantan Ketua MPR RI, Amien Rais disebut menerima transfer dana Rp 600 juta dalam sidang kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Kementerian Kesehatan Tahun 2005 yang menyeret mantan Menkes Siti Fadilah Supari.
Namun pengusaha yang juga mantan Ketua Umum PAN, Soetrisno Bachir mengatakan bahwa uang tersebut adalah bantuan pribadinya. Amien sendiri mengatakan bahwa uang itu ia terima dari Soetrisno Bachir sebagai bantuan dana operasional.
Amien Rais berjanji akan menyambangi gedung KPK, Senin. Amien ke KPK untuk menemui pimpinan KPK soal tudingan jaksa KPK kepadanya. Ia juga mengaku akan melaporkan dugaan korupsi dua tokoh besar negara ini. [opinibangsa.id / rmol]
Selain IMM, GNSI Juga Ikut Kawal Amien Rais Ke KPK = Dipostkan Oleh noreply@blogger.com (Opini Bangsa) - Pada June 05, 2017 at 09:12AM - DOWNLOAD EXPORT BLOG POSISI 6 JAN >
OPINIBANGSA ATAU APALAH ITU, asal Kalau yang nyebar dari facebook beritaislam24h berarti ini adalah beritaislam24h yang mati mulai tanggal 13 Jan, masih hidup tapi hiatus.. PEMERINTAH HARUS SIKAT orangnya - jangan medianya