Panglima Salat Berjamaah Bermandikan Hujan, Ulama Menangis Haru





  Yes  Muslim  - TEPAT lima menit sebelum azan Magrib, Panglima Tentara Nasional Indonesia Gatot Nurmantyo tiba di Lapangan Brigif 13 Galuh Tasikmalaya, Rabu, 21 Juni 2017. Bersama itu pula, hujan deras datang mendera. 

Kendati demikian, Gatot sama sekali tak bergeming dari lapangan terbuka itu. Seusai menyalami para ulama yang duduk di saf terdepan, Gatot kemudian duduk bersila didampingi Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum dan ulama lainnya.

Hujan yang semakin menderas tak membuat Gatot serta ribuan santri, anak yatim, serta prajurit TNI yang hadir di Lapangan Brigif tetap kidmat menyantap takjil yang sudah disediakan. 

Tanpa berlama-lama, Gatot dan ribuan peserta yang hadir dalam Lapangan Brigif kemudian serentak berdiri untuk melaksanakan ibadah Salat Magrib. Mereka menunaikan Salat Magrib dalam derai hujan yang semakin menderas. 

Seusai menunaikan Salat Magrib, Gatot kemudian maju ke mimbar. Gatot kemudian menyapa seluruh ulama, dan peserta yang hadir dalam Safari Ramadan Panglima TNI tersebut. 

Dalam sambutannya, Gatot berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang sudah menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gatot menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara paling aman selama Ramadan tahun ini.

"Negara kita sudah membuktikan sebagai negara paling aman di dunia. Ini karena di Indonesia banyak ulama yang menenangkan umat, untuk itu kita harus berterima kasih kepada para ulama," tutur Gatot.

Menurut Gatot, selama ini tidak banyak yang tahu jika panglima pertama TNI adalah seorang ulama. Sosok itu adalah Panglima Jenderal Soedirman. Gatot juga bercerita pentingnya peran santri dalam berjuang dan menjadi badan keamanan rakyat pada saat belum merdeka. 

"Ulama yang memerintahkan santrinya untuk berjuang. TNI ini dalam darahnya ya darah ulama, santri itu cikal bakal TNI," kata Gatot.

Gatot juga menanggapi isu perpecahan yang melanda di Indonesia, dan menyebutkan bahwa Pancasila merupakan hadiah Islam untuk Indonesia. Itu sebabnya, Gatot meyakini tidak ada ulama yang mengiginkan perpecahan di Indonesia. 

"Saya ingatkan bawah Pancasila sila utama itu Ketuhanan yang Maha Esa. Ulama itu berkumpul demi Tuhan yangmaha esa, jadi bagaimanapun ulama itu tidak mungkin merusak Bhinneka Tunggal Ika," kata Gatot. 

Pada penghujung sambutannya, Gatot berkata kepada para prajuritnya untuk bisa bersama-sama berjuang bersama ulama untuk mengamankan NKRI. 

"Saya ke sini untuk mengingatkan prajurit saya agar selalu bisa berterima kasih kepada ulama atas bimbingannya, sehingga kita bisa jadi negara muslim yang bisa dicontoh, mari kita jaga persatuan dan kesatuan agar tetap kokoh, " kata Gatot. 

Pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Ulum Tamansari Didih Hudaya yang hadir mendampingi Gatot Nurmantyo tak kuasa menitipkan air mata. Begitu pula para ulama lainnya. Didih Hudaya mengaku terharu karena melihat umat muslim Tasikmalaya menyatu di bawah derasnya hujan. 

"Saya menitikkan air mata atas perjuangan kita semua. Mari kita panjatkan doa dalam rintik hujan ini, Ya Allah persatukan kami," kata Didih. 



sebelumnya : 


Menyejukkan, Panglima TNI Buka Puasa Bersama Para Ulama



Acara buka puasa bersama yang di gelar di Lapangan Markas Brigif Raider 13 / 1 Kostrad, Tasikmalaya berlangsung khidmat meskipun di tengah guyuran hujan deras. Acara itu merupakan rangkaian dari Safari Ramadan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmatyo.

Berdasarkan siaran pers yang diterima SINDOnews dari Penkostrad, Kamis (22/6/2017) acara buka puasa bersama itu dihadiri para prajurit TNI, pegawai negeri sispil (PNS) beserta  keluarga, Forkompimda, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan anak yatim piatu. Bahkan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo menganggap hujan deras itu pertanda rahmat dari Allah SWT.

"Berdasarkan hasil survei dari beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa, kepercayaan masyarakat kepada TNI sangat tinggi," ujar Gatot dalam sambutannya di acara buka puasa bersama di Lapangan Markas Brigif Raider 13 /1 Kostrad, Tasikmalaya, Rabu, 21 Juni 2017 malam.

Pada kesempatan itu dia mengungkapkan rasa terima kasihnya bisa bersilaturahmi dengan para prajurit dan alim ulama dan masyarakat Tasikmalaya. Dia juga tidak yakin para ulama akan merusak kebinekaan dan Pancasila. 

"TNI, ulama, dan santri tidak bisa dipisahkan, dengan pimpinan pertamanya seorang santri yaitu Jenderal Sudirman adalah seorang guru agama.” ucapnya. 

Turut hadir dalam acara itu, Pangkostrad, Asren, Aspers, Aslog, Askomlek, Aster Panglima TNI, Kabais TNI, Kapuspen TNI, Pangdam III/Siliwangi, Dankodiklat TNI AD, Dansesko AU dan Pangdivif 1 Kostrad. Hadir juga Danpussenif, Danpussenkav, Danpussenarhanud, Danseskoad, Kadisjasad, Bupati Tasikmalaya, Walikota Tasikmalaya, Danlanud Wiryadinata, para Asisten Kasdivif 1 Kostrad dan para Komandan Satuan Jajaran Brigif Raider 13/Galuh. 

sumber : sindonews


Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !



Subscribe to receive free email updates: