Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - Nama Setya Novanto acap kali diseret-seret dalam kasus mega korupsi proyek pengadaan e-KTP. Ketua DPR itu disebut-sebut mempunyai andil dalam proyek yang sudah merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun.
Novanto, panggilan Setya, dikabarkan punya peran untuk mendorong ke para pimpinan fraksi untuk mendukung proyek tersebut. Bukan tanpa sebab. Pemilihan Novanto lantaran dirinya terkenal 'licin' dalam aksi lobi-lobi.
Peran Novanto dibeberkan dengan gamblang oleh Jaksa Penuntut Umum KPK dalam persidangan e-KTP beberapa waktu lalu. Namanya ikut diseret, Novanto pun bergeming. Lantas, ia membantah keras tuduhan yang diarahkan kepadanya.
Di depan kader Partai Golkar, Novanto keras membantah danmalah menantang penyidik KPK untuk memeriksa rekening pribadinya.
"Tadi ada pertanyaan dana yang masuk Golkar Rp 150 miliar ya, sampai hari ini tidak ada satu sen pun uang yang diterima oleh Partai Golkar itu. Bisa dicek di rekening bisa dicek ke seluruh bendahara yang ada. Tidak ada satu sen pun kepada Partai Golkar maupun kepada pribadi," kata Setnov di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta beberapa waktu lalu.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini menegaskan tidak pernah mempengaruhi fraksi-fraksi partai untuk menyetujui anggaran proyek e-KTP saat menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar.
"Enggak pernah kita ikut karena fraksi itu hanya menerima laporan pleno satu bulan sekali dan tidak secara detail. Tetapi semuanya secara moral kepada masalah-masalah yang lain," klaim Setnov. (merdeka)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 13, 2017 at 04:12PM