Diakui, Juru Parkir Liar Dibekali Surat Tugas - UMATUNA

[ INDRISANTIKA KURNIASARI ]
Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - Para juru parkir liar di kawasan Pasar Senen Blok III dan sisi Jalan Bungur sudah dibekali surat tugas dari Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dishubtrans DKI Jakarta.

Adalah Kepala Satlak Parkir Jakarta Pusat, M. Hari Bowo yang membenarkan para juru parkir itu sudah dibekali surat tugas dari instansinya.

"Soal penyetoran, para juru parkir pembantu itu harus berhubungan langsung dengan Korlap yang telah ditunjuk oleh UP Perparkiran Dishubtrans DKI Jakarta. Korlap itulah yang kemudian menyetorkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari perparkiran melalui Bank DKI," kata Hari Bowo kepada Kantor Berita RMOL Jakarta, sesaat lalu.

Namun sayangnya Heri tidak bisa memperlihatkan bukti penyetoran itu karena petugas yang bersangkutan sudah pulang.

Terkait penggunaan lahan yang bertandakan rambu larangan parkir, Hari Bowo menyebut bahwa itu merupakan kebijakan darurat dan bersifat sementara, karena belum rampungnya pekerjaan pembangunan kembali Pasar Senen Blok III yang terbakar.

Akan tetapi, Hari Bowo membantah pernyataan juru parkir tentang keberadaan peran sebuah ormas dalam mekanisme penyetoran PAD dari perparkiran di wilayah Pasar Senen.

"Tidak berhubungan dengan ormas. Juru parkir langsung berhubungan dengan Korlap," kata Hari Bowo.

Saat dihubungi, pihak ormas sendiri yang disebutkan menerima setoran dari para juru parkir itu mengaku sebagai Korlap.

Akan tetapi, ia menyatakan bukan pihaknya yang melakukan penyetoran PAD ke Bank DKI, melainkan petugas dari Dishubtrans DKI Jakarta yang disebutkannya bernama Rosadi.

Nama-nama itu, baik dari pihak ormas maupun yang disebutkan Rosadi tersebut, sama sekali berbeda dengan nama Korlap yang tercantum dalam surat tugas Ipang, H. Yasin (Nrk. 00663).

Sebelumnya salah seorang juru parkir di lokasi Jalan Pasar Senen Blok III, yang mengaku biasa dipanggil dengan nama Ipang, setuju kalau masalah perparkiran ini diusut.

"Masalah parkir ini memang seharusnya diusut, Bang. Karena, sebetulnya, ini bisa jadi semacam pungli juga," kata Ipang.

Ipang berkisah, dia merasa seperti bekerja untuk sebuah ormas (organisasi masyarakat). Sebab setiap hari ia bekerja untuk mengejar target yang sudah ditetapkan dari kantor sebuah ormas.

"Biasanya sih ditarget sekitar Rp 500 ribu-an per hari," kata Ipang.

Memang, dalam menjalankan tugasnya itu, Ipang dibekali surat tugas dari Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dishubtrans DKI yang ditandatangani Kepala Satuan Pelaksana (Satlak) Parkir Wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat, M. Hari Bowo. (rmoljakarta)

http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 01, 2017 at 04:28PM

Subscribe to receive free email updates: