Baru Terungkap, Siapa Jemaah Haji yang Thawaf Sambil Berenang

Cuaca buruk yang berujung pada insiden jatuhnya crane pada musim haji 2015 sebetulnya tidak terlalu mengejutkan. Ini mengingat Makkah dan sekitarnya, dalam sejarah, telah berkali-kali berhadapan dengan cuaca ekstrem.




  Yes  Muslim  - Sebagai contoh, lihatlah foto yang pernah dipotret pada 1941 di atas. Tahun lalu, pernah muncul pengakuan mengharukan dari saksi sekaligus pelaku sejarah dalam musibah banjir yang merendam hampir setengah ketinggian Ka’bah tersebut.
Tampak gambar sosok yang dilingkari merah tersebut adalah Syekh Ali Ahmad al-Iwadhi. Tokoh apoteker terkemuka dari Bahrain itu ternyata adalah pria yang berenang di tengah-tengah luapan banjir itu.
Pria yang baru saja wafat tahun lalu di usianya 86 tahun itu bahkan orang yang pertama kali memutuskan untuk melakukan thawaf saat peristiwa banjir tersebut dengan berenang, dan ia berhasil mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran.
Ketika peristiwa itu terjadi, umurnya 12 tahun dan keberadaannya di Makkah untuk belajar. Hujan deras mengguyur kota suci tersebut selama sepekan penuh, siang dan malam, hingga akhirnya air meluap dan total mengepung Makkah. “Saya putuskan untuk pergi ke Ka’bah bersama saudara dan dua temannya,” katanya.
Syahdan, air setinggi kira-kira lima hingga enam kaki telah menggenangi Ka’bah. Syekh Ali dan teman-temannya hanya terbengong. Lalu, muncullah ide untuk thawaf ke Ka’bah dengan berenang.
Ia bersama saudara dan satu temannya akhirnya benar-benar berenang. ”Keduanya seperti tampak dalam foto tengah duduk di pintu Ka’bah,” katanya.
Secara terpisah beberapa dekade terakhir, Pemerintah Arab Saudi juga telah gencar mengkaji tentang fenomena alam nan ekstrem di Makkah, bahkan di kawasan sekitarnya.
Kajian dari Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Ummul Qura yang dipimpin oleh Prof Mi’raj Nuwab Mizra dan Badr ad-Din Yusuf, menyimpulkan, banjir telah beberapa kali “menyapa” Makkah dan sekitarnya sepanjang sejarah.
Terutama dataran rendah di bawah Bukit Sarah, seperti Lembah Bays, Qanfadzah, al-Laits, Fathimah, dan Rabigh. Ini menjadi perhatian penuh dari pemerintah setempat. Baik penanganan pencegahan bencana dan penanganan korban saat dan pascabencana alam itu terjadi.
Sejarah juga mencatat, betapa fenomena alam berupa banjir itu turut menyedot pula perhatian para khalifah masa lalu. Sewaktu menjabat, Umar bin Khatab membangun bendungan di sebagian lembah, seperti di Lembah Fathimah. Upaya semacam itu tetap dipertahankan pada masa dinasti Umayyah, Abbasiyah, hingga Ottoman.   (pds)
sumber khazanah.republika.co.id




Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !



Subscribe to receive free email updates: