I REALLY LIKE THIS LINK
Uban, selama ini kerap dianggap sebagai tanda penuaan atau konsekuensi dari bertambahnya umur bagi seseorang. Umumnya uban hanya muncul bagi...
Uban, selama ini kerap dianggap sebagai tanda penuaan atau konsekuensi dari bertambahnya umur bagi seseorang. Umumnya uban hanya muncul bagi mereka yang sudah memasuki usia yang lanjut, namun tak dapat dipungkiri saat ini uban juga bisa muncul pada orang yang masih berusia muda. Kemunculan uban pada usia muda dapat dipengaruhi oleh faktor genetis dan asupan nutrisi yang dikonsumsi seseorang.
Penelitian mengatakan bahwa uban muncul disebabkan karena berkurangnya kadar melanin yang merupakan faktor utama pembentukan warna kulit dan rambut seseorang. Kadar melanin yang tinggi membuat kulit dan rambut berwarna gelap, ketika kadar melanin berkurang menjadi pertanda bahwa tubuh menjadi sehat dan kulit menjadi normal.
Bagi sebagian orang, kemunculan uban sangat mengganggu tampilan mereka dan membuat tidak percaya diri, apalagi jika uban muncul pada usia yang relatif asih muda. Maka tak mengherankan jika berbagai cara dilakukan untuk menyembunyikan atau setidaknya meminimalisirkan penampakan uban mereka. Baik dengan cara mewarnai rambut atau mencabutnya. Namun ternyata kegiatan mencabut rambut tidak dibolehkan dalam dunia medis.
Tahukah Anda jika sebenarnya orang yang memiliki uban justru menandakan bahwa mereka memiliki umur yang panjang dan tubuh yang sehat? Setidaknya begitulah hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Museo Museo Nacional de Ciencias Naturales di Spanyol, Ismael Galvan pada tahun 2012 lalu.
Fakta mengejutkan mengenai kebiasaan mencabut uban juga diungkapkan oleh Ismael Galvan. Menurutnya kebiasaan mencabut uban sangat berbahaya bagi kepala karena dapat merusak kondisi folikel, akar rambut serta saraf-saraf pada kepala. Kerusakan folikel ini juga memberikan dampak pada kesehatan selaput kepala. Galvan mengatakan, terlepas dari tanda penuaan, keberadaan uban menandakan kondisi yang baik bagi tubuh seseorang.
Faktor Penyebab Munculnya Uban
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya uban di kepala, apa saja faktor tersebut? Berikut penjelasannya:
Pengaruh usia
Walaupun usia bukanlah satu-satunya penyebab kemunculan uban, namun tak dapat dipungkiri penambahan usia menjadi faktor utama rambut merubah menjadi berwarna putih. Sel-sel kulit menghasilkan sejumlah kecil hydrogen peroksidan sebagai bagian dari siklus oksigen tubuh.
Senyawa kimia ini merupakan radikal bebas yang harus dipecah oleh enzim katalase dan dibuang oleh tubuh. Nah, penuaan menyebabkan berkurangnya produksi enzim katalase, hal inilah yang membuat hidrogen peroksida berakumulasi dan mengganggu produksi melanin. Disamping itu, penuaan juga membuat berkurangnya produksi enzim- enzim lain yang mendukung perbaikan rambut, yang pada gilirannya menurunkan produksi melanin.
Namun demikian, kemunculan uban yang lebih cepat dari semestinya tidak berarti menandakan penuaan yang lebih cepat pula. Jadi jikan Anda menemukan munculnya uban di kepala pada usia yang masih muda, bukan berarti kamu sudah tua ya.
Genetika atau keturuan mempengaruhi munculnya uban
Pengaruh genetika atau keturunan juga sangat berperan dalam pertumbuhan uban. Jika rambut kakek dan orang tua Anda mulai beruban di usia tiga puluhan, maka ada kemungkinan juga Anda akan beruban di usia muda pula.
Uban juga bisa muncul karena stress
Penelitian menyebutkan bahwa stress menyebabkan kerontokan pada rambut yang tidak permanen atau lebih dikenal dengan istilah telogen effluvium. Namun saat tumbuh lagi, biasanya rambut tidak memiliki pigmen sebanyak yang asli sehingga warnanya cenderung berwarna putih.
Kebiasaan merokok dapat membuat orang cepat beruban
Faktor lainnya yang dapat membuat rambut beruban pada usia dini adalah merokok. Merokok menghasilkan radikal bebas dalam tubuh perokok, radikal bebas inilah yang nantinya akan menurunkan tingkat melanin.
Uban bisa disebabkan oleh malnutrisi
Pengaruh malnutrisi yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi atau penyakit parah lainnya juga dapat mengurangi atau bahkan menghentikan produksi melanin. Misalnya, kondisi ini adalah defisiensi vitamin A atau B-12 dan masalah pada kelenjar tiroid atau pituitari. Perubahan pada warna rambut yang disebabkan oleh malnutrisi biasanya bersifat reversibel. Ketika masalah ini diperbaiki, warna rambut akan kembali normal.
Uban dalam Pandangan Islam
Bagaimanakah pandangan Islam mengenai uban? Dalam sebuah hadits dari ‘Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah Saw. bersabda:
“Uban adalah cahaya bagi seorang mukmin. Tidaklah seseorang beruban walaupun sehelai dalam Islam melainkan setiap ubannya akan dihitung sebagai suatu kebaikan dan akan meninggikan derajatnya,” {HR. Al Baihaqi}
Selain hadits di atas, Muhammad bin Hibban At Tamimi rahimahullah, yang lebih dikenal dengan Ibnu Hibban dalam kitabnya juga menambahkan hadits berikut:
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah mencabut uban karena uban adalah cahaya pada hari kiamat nanti. Siapa saja yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, maka dengan uban itu akan dicatat baginya satu kebaikan, dengan uban itu akan dihapuskan satu kesalahan, juga dengannya akan ditinggikan satu derajat,” {HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya}
Dalam hadits yang lain juga disebutkan:
“Barangsiapa memiliki uban di jalan Allah walaupun hanya sehelai, maka uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat.” Kemudian ada seseorang yang berkata ketika disebutkan hal ini: “Orang-orang pada mencabut ubannya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Siapa saja yang ingin, silakan dia memotong cahaya (baginya di hari kiamat).” (HR. Al Bazzar, At Thabrani dalam Al Kabir dan Al Awsath dari riwayat Ibnu Luhai’ah, namun perowi lainnya tsiqoh –terpercaya-. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai: “Siapa saja yang ingin, maka silakan dia memotong cahaya (baginya di hari kiamat)”; menunjukkan bahwa mencabut uban bermakna sebagai sebuah larangan.
Larangan Mencabut Uban Sudah Dilarang sejak 1.400 tahun yang Lalu
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa teori mengenai larangan mencabut uban ini baru dittemukan oleh Ismael Galvan pada tahun 2012 lalu. Artinya sains modern baru menemukan fakta ini sekitar tiga tahun lalu. Namun ternyata dalam agama islam, larangan mencabut uban ini sudah diajarkan kepada umatnya sejak 1.400 tahun lalu.
Allah SWT melalui rasulnya, nabi Muhammad Saw. memerintahkan kita untuk tidak mencabut uban dengan alasan keimanan. Betapa luar biasanya, pengetahuan ini didapatkan oleh Nabi Muhammad ribuan tahun yang lalu, saat zaman masih sangat jauh dari sains dan teknologi. saat itu, perintah dan larangan Allah, hanya dilakukan oleh umat-umatnya sebagai bentuk ketaatan dan keimanan kepada Allah SWT semata, bukan karena faktor lainnya.
Setelah 1.400 tahun berlalu, larangan dalam Islam untuk mencabut uban ini kembali mengejutkan setelah adanya penelitian oleh Museo Museo Nacional de Ciencias Naturales di Spanyol melalui Ismael Galvan sekitar lima tahun lalu.
Penelitian yang dilakukan oleh nonmuslim ini menjadi penguat dan pembuktian akan kebenaran Islam di mata dunia, terutama bagi orang barat. Perintah dan larangan dalam Islam memang mengandung pengetahuan yang tidak dibayangkan sebelumnya oleh kita semua.
Subhanallah....
Kunjungi website kami klik tautan - link di bawah ini :
alikhlasmusholaku.top
#Gerakan saber donatur dan sebar takjil ramadhan 1438 H - 2017 M untuk ahli surga
Realisasi #Gerakan saber donatur dan sebar takjil ramadhan 1438 H - 2017 M untuk ahli surga
#Gerakan saber donatur dan sebar takjil ramadhan 1438 H - 2017 M untuk ahli surga
Realisasi #Gerakan saber donatur dan sebar takjil ramadhan 1438 H - 2017 M untuk ahli surga
Bagikan lewat WHATSAPP yuk !!!!!!!
Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
TETAPLAH MEMBERI NASEHAT, WALAUPUN ENGKAU SENDIRI BANYAK KEKURANGAN
✍🏻 Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbaly rahimahullah berkata:
لو لم يعظ إلا معصوم من الزلل، لم يعظ الناس بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم أحد، لأنه لا عصمة لأحد بعده.
"Seandainya tidak boleh memberi nasehat kecuali seseorang yang terjaga (ma'shum) dari kekurangan, niscaya tidak akan ada seorang pun yang menasehati orang lain selain Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, karena tidak ada yang ma'shum selain beliau."
Lathaiful Ma'arif, hlm. 19
Klik untuk link ke : alikhlasmusholaku.top #Konten Islami dari berbagai sumber #Islamic content from various sources #
Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini :
Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini :