BERITA BERITA PEMBAWA KONFLIK DAN PENEBAR KERENGANGAN UMAT BERAGAMA - Tewas Membela Dua Wanita Muslim, Taliesin Myrddin Namkai-Meche Pernah Mempelajari Kebhinnekaan Indonesia
<<< Download Ini Dan Bagikan Segera orang orang ini sungguh memalukan >>>
http://ift.tt/2nnyYGp
http://ift.tt/2nnyYGp
Tewas Membela Dua Wanita Muslim, Taliesin Myrddin Namkai-Meche Pernah Mempelajari Kebhinnekaan Indonesia
Opini Bangsa - Taliesin Myrddin Namkai-Meche (23) salah seorang korban yang tewas saat berusaha menghentikan aksi Jeremy Joseph Christian (35) menyerang dua perempuan Muslim di Portland, Oregon, Jumat petang (26/5) pernah mengikuti program persilangan budaya (cross-cultural) di Indonesia.
Program persilangan budaya yang diikuti Taliesin adalah Where There Be Dragon yang didirikan Chris Yager pada tahun 1993. Program ini ditujukan untuk anak-anak yang telah lulus SMA di Amerika Serikat, berusia antara 17 hingga 22 tahun.
Taliesin mengikuti program Where There Be Dragon pada tahun 2011. Itu adalah kali pertama program ini diselenggarakan di Indonesia. Selama tiga bulan Taliesin mendapat kesempatan tinggal bersama berbagai komunitas Indonesia.
“Tujuan dari program ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari secara langsung budaya dan agama dari komunitas Indonesia, dan mempelajari kebhinnekaan negara ini,” ujar DR. Kelli Swazey yang menjadi pendamping Taliesin selama mengikuti program Where There Be Dragon.
Menurut pengajar pada Program Studi Agama dan Lintas Budaya Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, selama mengikuti kegiatan di Indonesia, Taliesin pernah tinggal di keluarga Hindu di Bali. Dia juga merasakan pengalaman hidup bersama penganut ajaran agama tradisional orang Wana di Taman Nasional Morowali, komunitas Islam Bajau di Sampela, Wakatobi, Sulawesi Tengah dan bersama komunitas Kristen di Taman Nasional Manusela di Seram, Maluku Tengah.
“Dia (Taliesin) bertemu dan bergaul dengan banyak komunitas Indonesia dan melihat praktik pluralisme disini. Saya yakin, (pengalaman ini) memberi dampak pada dirinya seperti juga memberikan dampak kepada banyak siswa yang berpartisipasi dalam program ini,” ujarnya lagi.
Dua korban tewas lain dalam peristiwa di kereta MAX itu adalah pensiunan tentara Sersan (purn) Ricky Best (53). Korban ketiga adalah Micah David-Cole Fletcher (21) yang mengalami luka-luka dalam kejadian ini.
Mereka bertiga berusaha menghentikan aksi intoleran Jeremy kepada dua wanita Muslim di dalam kereta MAX di stasiun transit Hollywood Portland. Jeremy meminta kedua wanita, yang salah seorang di antaranya mengenakan jilbab, untuk turun dari kereta dan meninggalkan Amerika Serikat.
Polisi mengatakan, Jeremy adalah aktivis kelompok supremasi kulit putih.
Awalnya polisi tidak menyebutkan identitas korban.
Ibu Taliesin, dalam akun Facebook miliknya, Asha Deliverance, adalah yang pertama mengumumkan kematian Taliesin dalam peristiwa itu.
“Taliesin Myrddin Namkai Meche, anak laki-laki kesayanganku meninggal dunia kemarin saat melindungi dua wanita Muslim dari seorang laki-laki rasis di dalam kereta di Portland. Dia adalah seorang pahlawan dan akan tetap dikenang sebagai pahlawan. Bintang yang bersinar terang, aku menyayangimu selamanya,” tulis sang ibu. [opinibangsa.id / rmol]
Tewas Membela Dua Wanita Muslim, Taliesin Myrddin Namkai-Meche Pernah Mempelajari Kebhinnekaan Indonesia = Dipostkan Oleh noreply@blogger.com (Opini Bangsa) - Pada May 29, 2017 at 09:20AM - DOWNLOAD EXPORT BLOG POSISI 6 JAN >
OPINIBANGSA ATAU APALAH ITU, asal Kalau yang nyebar dari facebook beritaislam24h berarti ini adalah beritaislam24h yang mati mulai tanggal 13 Jan, masih hidup tapi hiatus.. PEMERINTAH HARUS SIKAT orangnya - jangan medianya