Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - Langkah Plt Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat melarang kegiatan sahur on the road (SOR) selama bulan puasa disesalkan banyak pihak, salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Jika benar Djarot melarang SOR, itu berarti tidak cerdas menyikapi tradisi keagamaan yang baik dan telah berjalan puluhan tahun," kata pengurus MUI pusat, Anton Tabah Digdoyo dalam pesan elektronik yang dipancaluaskannya, Minggu (28/5).
Menurut dia, mengajak saur bareng kaum dhuafa jalanan di ibukota merupakan tradisi baik. Bahkan SOR juga kultur budaya, wujud kepedulian masyarakat mengajak saur bareng fakir miskin, pemulung, gelandangan, tunawisma dan lain-lain.
Karenanya menurut dia, tidak boleh asal melarang. Kalau pun mau dilarang maka perlu inovasi kreatif sebagai solusi.
"Mungkin solusinya ubah nama SOR karena kesannya mengganggu jalan raya? Misal diganti saur bareng para dhuafa di tempat-tempat umum yang banyak kaum dhuafanya," katanya.
Dikatakan Anton lebih lanjut, mengubah kebiasaan baik tak mudah dan perlu inovasi yang lebih baik dan humanis untuk menggantinya. Karenanya dia mengingatkan agar Djarot tak terpancing sehingga justru membuat kebijakan tak sesuai harapan warga.
"Pak Djarot sebagai muslim juga harus lebih hati-hati, jangan grusak grusuk seperti Ahok yang melarang takbir keliling, sembelih korban idul adha, jilbab di sekolah dan lain-lain yang berkaitan dg ritual-ritual ibadah. Itu sangat sensitif, rentan menimbulkan disharmoni bahkan distrust," tukasnya. (rmoljakarta)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) May 29, 2017 at 09:22AM