Fahri Hamzah: Masalah Kita Bukan Kebhinnekaan Tapi Timpangnya Hukum - UMATUNA

[ INDRISANTIKA KURNIASARI ]
Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan masyarakat yang semakin demokratis akan menciptakan kelas menengah yang lebih besar. Namun demikian demokrasi juga harus terus dikawal untuk menuju kematangannya.

"Demokrasi harus kita dorong menuju kematangannya. Kekuasan yang otoriter jangan sampai diulang di jaman ini. Sudah cukup kita merasakan penderitaan tak bebas berbicara dan berkumpul karena ketatnya rejim mengatur kehidupan sosial kita di masa lalu," kata Fahri di hadapan masyarakat adat se-Sumatera Utara, dalam kegiatan Buka Puasa Bersama Fahri Hamzah Bersama Masyarakat Adat Sumut, di Penang Corner Medan, Rabu (31/5).

Fahri menambahkan, new economic policy Indonesia harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Fahri berharap orientasinya bukan serampangan dalam membangun kebijakan populis tapi tak terukur.

Selain itu, dalam mendorong kematangan demokrasi, Fahri menyampaikan semua pihak harus terus menjunjung adat dan kearifan budaya yang terbukti mampu menjaga Indonesia dari hempasan gelombang liberalisme.

"Jangan gampang diadu domba ditengah derasnya informasi di media sosial. Hiruk pikuk yang melanda bangsa ini, dipermainkan sedemikian rupa oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Seolah-olah ada masalah dengan Pancasila dan Kebhinnekaan kita. Padahal, masalah kita bukan Kebhinnekaan. Tapi ketidakadilan. Timpangnya hukum," tegas Fahri.

Hadir dalam acara tersebut, Gema Padang Lawas, IMASOS, DPP Pujakesuma (Putera Jawa Kelahiran Sumatera), FMIPTI Pattani Thailand, FKWJ Deli Serdang, DPW JBMI Sumatera Utara, Lembaga Budaya Melayu Tuah Deli dan Gerakan Bela Negara Sumut.

Pada sesi terakhir, Fahri Hamzah membacakan pantun yang merupakan tradisi khas di Sumatera:

Jalan-jalan ke kota Medan
Membawa bunga pujaan hati
Ayo terus serukan persatuan
Kita tak mempan diprovokasi

Bunga Cendana putih warnanya
Penghias taman di belakang rumah
Jika hati kita saling mencinta
Maka tak mungkin bisa dipecah

Lembayung senja di taman kota
Berwarna merah bercampur jingga
Indonesia indah negeri kita
Takkan menyerah terus kita jaga. (rmol)

http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 01, 2017 at 05:43AM

Subscribe to receive free email updates: