PERTANYAAN :
Assalamu ‘alaikum. Nyuwun ngapunten badhe tanglet. Apa ciri dan kriteria ataupun syarat seorang mujaddid ? Haditsnya sebagai berikut. [Santri Darussalam].
إنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا . فَكَانَ فِي الْمِائَةِ الْأُولَى عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَالثَّانِيَةِ الشَّافِعِيُّ وَالثَّالِثَةِ ابْنُ سُرَيْجٍ وَالرَّابِعَةِ الشَّيْخُ أَبُو حَامِدٍ هَذَا رَحِمَهُ اللَّهُ تُوُفِّيَ فِي شَوَّالٍ سَنَةَ سِتٍّ وَأَرْبَعِمِائَةٍ رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى
JAWABAN :
Wa’alaikum salam. Makna Mujaddid adalah seseorang yang diutus oleh Allah Swt untuk memperbarui kembali ajaran-ajaran islam yang sudah sempat pudar dan ditinggalkan, dan membedakan kembali antara yang benar(sunnah) dan yang salah(bid’ah).
Memperbarui di sini bukanlah bermakna mendatangkan hal-hal baru dalam agama. Ini tentu tidak boleh, karena hal tersebut merupakan bid’ah dhalalah dalam agama. Tetapi tajdid adalah bermakna mengembalikan keadaan agama seperti waktu baru kemunculannya, yakni zaman Nabi SAW. Sebagai contoh, kalau ada sepotong baju sudah lusuh dan pudar, lalu kita bersihkan dan seterusnya kita beri warna sesuai dengan warna aslinya, maka itu dinamakan kita telah memperbaharui baju tersebut sehingga nampak bersih dan berwarna seperti sediakalanya..
Mujaddid ini sendiri akan diutus seratus tahun atau seabad sekali oleh Allah Swt. Dan kehadiran Mujaddid ini merupakan bukti ungkapan Rasululah dimasa lampau memalui sebuah Hadistnya “ Sesunguhnya Allah akan mengutus bagi umat seseorang yang akan memperbarui ajaran agama umat tersebut”(HR. Hakim dan Baihaqi).
Berikut nama-nama Mujaddid dari masa kemasa:
1. Umar bin Abdul Aziz.
2. Muhammad bin Idris yaitu pendiri mazhab Syafie.
3. Al-Qazi Abul Abbas Ahmad bin Umar bin Sarij al-Baghdady.
4. Abu Hamid Ahmad bin Muhammad al-Isfarany. sebagian pendapat Sahal bin Sulaiman as-Sakluki.
5. Hijjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin al-Ghazaly.
6. Al-Imam Abu Qasim Abdul Karim bin Muhammad Arrafi’i.
7. Taqiuddin Muhammad bin
8. As-Suraj Umar bin Ruslan Al-Bulqainy.
9. Jalalussuyuthy.
10. Syamsul Muhammad bin Ahmad ar-Ramli
11. Sayyid Abdil Qadir bin Abi Bakar al-Aydrus al-Khuzramy, sebagian pendapat Sayyid Muhammad bin Rasulul barzanjy al-Madany.
12. As-Syihab Ahmad bin Umar Addayraby al-Mishry. Sebagian pendapat Abdurraauf al-Basybaisy al-Mishry.
13. Al-Alamah Abdullah bin hijazi as-Syarqawi al-Mishry.
Rujukan; Hasyiah al-Fawaid Janiyyah Syaikh Yasin al-Fadani al-Makki hal 73 cet, Maktabah as-Syafi’e.
- ‘Aunul Ma’bud syarh Sunan Abi Dawud :
وجمع السيوطي آراء العلماء في أرجوزته حول شروط المجدد:
وَالشَّرْط فِي ذَلِكَ أَنْ تَمْضِي الْمِائَة وَهُوَ عَلَى حَيَاته بَيْن الْفِئَة
يُشَار بِالْعِلْمِ إِلَى مَقَامه وَيَنْصُر السُّنَّة فِي كَلَامه
وَأَنْ يَكُون جَامِعًا لِكُلِّ فَنّ وَأَنْ يَعُمّ عِلْمه أَهْل الزَّمَن
وَأَنْ يَكُون فِي حَدِيث قَدْ رُوِي مِنْ أَهْل بَيْت الْمُصْطَفَى وَقَدْ قَوِي
وَكَوْنه فَرْدًا هُوَ الْمَشْهُور قَدْ نَطَقَ الْحَدِيث وَالْجُمْهُور
Wallahu a’lam. [Mujawib : Ust.Ahmada Subhana, Ust.Mbah Sukiman, Teugku Busra Al-habib Busra] @santrialit
LINK ASAL :
http://ift.tt/2mzNPw4