Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - Beberapa waktu lalu, dunia sosial media dihebohkan oleh sosok remaja asal Banyuwangi bernama Afi.
Remaja bernama asli Asa Firda Inayah tersebut membuat tulisannya di Facebook yang berjudul 'Warisan' menjadi viral.
Tulisan tersebut menjadi viral lantaran banyak komentar netizen yang membela dan juga menghujatnya.
Tidak hanya 'Warisan' saja yang bermasalah, tulisan Afi yang berjudul 'Belas Kasih dalam Agama Kita' juga disebut sebagai hasil plagiarisme.
Tulisan tersebut dituding mirip dengan tulisan Mita Handayani yang telah lebih dulu menulis pada 30 Juni 2016.
Remaja berusia 19 tahun ini akhirnya menyampaikan permintaan maaf pada unggahan foto bertuliskan 'This is My Apology', Senin (12/6/2017).
Berikut permintaan maaf Afi seperti dilansir Tribun Jabar dari akun instagram miliknya, @afi.nihayafaradisa:
THIS IS MY APOLOGY
Ini adalah permintaan maaf saya, Afi Nihaya Faradisa, pada semua pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan saya yang telah mengutip beberapa paragraf untuk dijadikan status tanpa mencantumkan sumber.
Dengan ini saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Benar, saya mencatut atau mengopas beberapa paragraf dari tulisan di akun Mita Handayani dengan menambahkan sendiri beberapa paragraf yang berisi gagasan pribadi, kemudian mempostingnya kembali di akun saya dengan judul "Belas Kasih dalam Agama Kita" pada bulan Mei lalu (dan sampai sekarang tulisan tersebut masih bisa dilihat pada akun saya).
Saya mengakui hal tersebut sebagai sebuah kesalahan.
Saya juga tidak akan membela diri dengan mengatakan bahwa Nabi pun juga pernah bersalah, atau mengatakan bahwa saya sama seperti anak 18 tahun di luar sana yang bisa saja melakukan kesalahan.
Sebenarnya, tak seorangpun tahu bahwa saya telah meminta maaf dan berkomunikasi dengan akun Mita jauh sebelum hal ini meledak di media. Saya dan beliau baik-baik saja.
Orang-orang yang sudah lama berteman dengan akun saya ini (dan akun lama saya yang telah deactivated) juga tentunya tahu bahwa jauh sebelum saya viral, saya telah menulis banyak hal.
Dari ratusan tulisan dan beberapa diantaranya yang telah saya post di dunia maya, hanya satu tulisan itulah yang bukan tulisan saya sendiri.
Yang lainnya, termasuk tulisan berjudul WARISAN yang membuat saya viral adalah tulisan saya sendiri dan bukan hasil copas tulisan orang.
Mengapa orang-orang sulit sekali percaya bahwa anak SMA juga bisa menulis?
Saya paham bahwa beberapa orang mungkin tidak menyukai gagasan-gagasan tentang kebhinnekaan yang saya bawa, tapi itu bukanlah sebuah pembenaran untuk melontarkan fitnah dan kebohongan macam-macam.
Siapapun bisa mengedit sebuah gambar seolah itu adalah tangkapan layar atau screenshot, kemudian menuding bahwa tulisan-tulisan saya sendiri adalah hasil plagiarisme.
(Bersambung ke bagian #2)
Tulisan permintaan maaf tersebut berlanjut pada unggahan foto kedua di instagramnya.
Pada unggahan kedua, Afi mengungkapkan kesedihannya karena banyaknya fitnah dan hinaan yang diterimanya.
Afi mengaku dirinya kehilangan teman bahkan sampai gurunya.
Afi juga meminta netizen untuk melakukan klarifikasi terlebih dahulu sebelum menuduh macam-macam pada dirinya.
Akibat dari hujatan yang didapatnya, Afi sampai harus mengganti nomor ponsel miliknya.
Pada akhir unggahan tersebut, Afi juga menyampaikan sebuah permohonan.
Saya mungkin masih bisa survive, tapi saya mohon jangan pernah lakukan hal yang sama kepada anak-anak lain hanya karena Anda melihat saya masih hidup sampai hari ini.
- Afi
Sumber: tribunnews
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 13, 2017 at 04:01PM