Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - 21 Juli 1965, langit Bebesen malam itu tampak memerah. Cahaya api datang dari Masjid Quba yang dibakar tujuh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Bangunan berbahan papan itu rata tanpa sisa.
Jurnalisa-Takengon
Isa Umar, masih menyimpan kisah dibakarnya masjid Quba dalam ingatannya. Pria kelahiran dua tahun jelang kemerdekaan Indonesia itu bahkan ingat tanggalnya, 21 Juli 1965.
Menurut Isa Umar, masjid Quba dibakar PKI sebagai tanda bahwa Aceh Tengah sudah bisa dibumihanguskan untuk pergerakan PKI yang lebih luas. "Untuk tanda agar PKI menguasai Aceh Tengah,” kata Isa Umar, Jumat (2/6).
Masjid Quba sangat berarti bagi warga setempat. Apalagi, kala itu jumlah masjid masih sangat sedikit. Usai peristiwa itu, warga kembali membangunnya.
Hingga kini, masjid Quba tenar seantero Aceh. Bahkan acap kali menjadi tempat pengambilan sumpah. “Dikabulkan oleh Allah," kata Isa Umar.
Warga setempat juga percaya, siapa saja yang berniat tidak baik datang ke masjid Quba pasti mendapat kemalangan.
“Yang selama ini saya ketahui begitu, bila ada masyarakat punya niat tidak baik, pasti akan mengalami hal yang kurang baik juga,” dijelaskan Isa Umar yang juga Ketua MPU Aceh Tengah.
Di masjid Quba juga terdapat Alquran kecil yang lazim disebut Alquran Kerto. “Mungkin nama itu sering disebut karena Alquran kecil itu diikat dengan tali yang sering disebut Kerto. Selama ini disebut Alquran sumpah,” dijelaskan Isa Umar.
Ada juga masyarakat yang sudah bertekad untuk bersumpah, lalu setelah dipikir-pikir batal melakukan sumpah, mungkin saja karena takut.
Kemudian pada tahun 80-an masjid Quba juga sering dikunjungi para menter serta orang-orang penting dari Malaysia. Mereka selain berfoto-foto juga berdoa di dalam masjid.
Selain tempat ibadah, juga sebagai tempat mengambil air suci di belakang masjid. Telaga dengan kedalaman dua meter itu selalu penuh dengan air, disebut Telaga Monyeng.
“Kebeningan airnya sama dengan air zamzam, dan selama ini banyak masyarakat yang mengambil untuk tawar (pengobatan),” ujar Isa Umar.(mai/jpnn)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 05, 2017 at 08:23AM