Mengenang Keganasan PKI, Masjid Quba Jadi Sasaran - UMATUNA

[ INDRISANTIKA KURNIASARI ]
Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - Pada masa pergolakan di tahun 1965, Aceh ternyata sempat dijadikan lokasi sasaran pengembangan Partai Komunis Indonesia (PKI). Bahkan tujuh anggota PKI ketika itu sempat berbuat murka dengan membakar Masjid Quba.

Isa Umar, masih menyimpan kisah pembakaran Masjid Quba dalam ingatannya. Pria kelahiran 1943 itu, bahkan masih ingat tanggal kejadiannya, yakni 21 Juli 1965.

Menurut Isa Umar, Masjid Quba dibakar PKI sebagai tanda bahwa Aceh Tengah sudah bisa dibumihanguskan untuk pergerakan PKI yang lebih luas. "Untuk tanda agar PKI menguasai Aceh Tengah,” kata Isa Umar, Jumat (2/6).

Padahal kala itu Masjid Quba, sangat berarti bagi warga setempat. Sebab jumlah masjid masih dapat dihitung dengan jari. Sehingga usai peristiwa pembakaran itu  warga kembali membangunnya.

Hingga akhirnya kini, Masjid Quba tenar seantero Aceh. Bahkan acap kali menjadi tempat pengambilan sumpah. “Di kabulkan oleh Allah," kata Isa Umar sebagaimana yang dilansir Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), Sabtu (3/6).

Kini atas keberadaannya, Masjid Quba ini dipercayai warga setempat sebagai tempat yang sangat sakral. Bahkan bagi siapa saja yang berniat tidak baik datang ke masjid itu pasti mendapat kemalangan. Seperti saat menjadi Khatib, tapi niat orang itu lain, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak dinginkan kepada dirinya (sang Khatib).

“Yang selama ini saya ketahui begitu, bila ada masyarakat punya niat tidak baik, pasti akan mengalami hal yang kurang baik juga,” dijelaskan Isa Umar yang juga Ketua MPU Aceh Tengah.

Selanjutnya di masjid Quba juga terdapat Al Quran kecil yang lazim disebut Al Quran Kerto. “Mungkin nama itu sering disebut karena Al Quran kecil itu diikat dengan dengan tali yang sering disebut Kerto. Selama ini disebut Alquran sumpah,” dijelaskan Isa Umar.

Ada juga masyarakat yang sudah bertekad untuk bersumpah, lalu setelah dipikir-pikir batal melakukan sumpah, mungkin saja karena takut.

Di belakang masjid, ada kuburan 'keramat' yang konon disebut 'penghuninya' pembuat telaga di masjid Quba, keturunan Arab bernama Hj Aja. Kemudian pada tahun 80-an masjid Quba juga sering dikunjungi para menteri-menteri serta orang-orang penting dari Malaysia. Mereka selain berfoto-foto juga berdoa di dalam masjid.

Menurutnya selama ini masjid Quba sangat banyak diceritakan masyarakat, selain tempat ibadah juga sebagai tempat mengambil air suci di belakang masjid. Telaga dengan kedalaman dua meter, namun penuh dengan air itu disebut Telaga Monyeng. “Kebeningan airnya sama dengan air jamjam, dan selama ini banyak masyarakat yang mengambil untuk tawar,” ujar Isa Umar. (mai/iil/JPG/jawapos)

http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 03, 2017 at 08:50AM

Subscribe to receive free email updates: