Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - Pengakuan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, terkait adanya dugaan keterlibatan Jenderal Polisi dalam kasus teror penyiraman air keras terhadap dirinya harus dibongkar.
Demikian disampaikan, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane melalui siaran pers kepada redaksi, Kamis (15/6).
Selain itu, Neta juga meminta Jenderal Polisi yang dimaksud Novel, nantinya jika terbukti harus ditangkap dan diseret ke pengadilan. Maka dari itu, dirinya mendesak Kepolisian dalam hal ini Mabes Polri, perlu membentuk tim khusus untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Harus segera dibentuk tim khusus untuk membongkar kasus ini agar terang benderang," kata Neta.
Neta mengatakan, publik tidak bisa lagi berharap pada Polda Metro Jaya (PMJ) dalam menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Sebab sudah tiga bulan PMJ menangani kasus ini, tapi tak terlihat tanda-tanda kasus ini akan terang benderang.
"Kapolda Metro Jaya sepertinya tak mampu bekerja profesional menuntaskannya," kata Neta.
Menurut Neta, pengakuan Novel sebagaimana dimuat di media Time, akan menjadi babak baru dalam pengungkapan kasus teror penyiraman air keras ini. IPW, kata dia, menilai kasus ini perlu dituntaskan agar tudingan Novel tidak menjadi spekulasi dan bola liar.
Menurutnya, ada dua indikasi publik bisa membenarkan tudingan Novel tersebut. Pertama, selama ini publik tahu persis oknum polisi tertentu dan Novel bermusuhan.
Kedua, publik melihat bahwa selama ini Polda Metro Jaya tak kunjung mampu mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel.
"Dua indikasi ini seolah bisa menjadi pembenaran terhadap tudingan Novel," kata Neta.
Diketahui, dalam sebuah wawancara dengan Time, Novel menyebut dirinya memiliki dugaan ada orang kuat yang menjadi dalang serangan itu. Salah satunya, seorang Jenderal Polisi.
"Saya memang mendapat informasi bahwa seorang Jenderal Polisi terlibat," kata Novel. (rmoljakarta)
http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 16, 2017 at 08:31AM