Yes Muslim - Denny Siregar, seorang ahoker, menuliskan di akun Page Facebooknya sebuah pernyataan yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar segera menangkap Habib Rizieq. Hal tersebut disebabkan rencana untuk membuat citra Habib Rizieq seorang yang suci menjadi seorang yang nista dengan tuduhan kasus chat porno, dianggap sudah menjenuhkan masyarakat.
Tulisan ini membuat banyak netizen bersyukur. Menurut netizen, rencana untuk memfitnah HRS dengan chat palsu tersebut, akhirnya justru terbongkar oleh Denny Siregar sendiri.
Berikut ini tanggapan beberapa netizen tentang tulisan Denny Siregar;
Saka Agung, “Oh misinya menghancurkan citra HRS”.
Wahid Hasyim, “Penghancuran citra Habieb Rizieq Shihab? DS menyadari bahwa kasus chat sex hanyalah rekayasa penghancuran nama vaik Habieb Rizieq dan perbuatan ini sungguh keji”.
@nay_shihab, “oh jd gt.. citra HRS sengaja dihancur kan. mrk yg sebar FITNAH. mrk jg yg bongkar fitnah nya sndr.”
Bahkan Denny dengan yakinnya mengatakan bahwa HRS ingin menjadi seperti pemimpin Iran, Ayatullah Khoemeni, seakan Denny bertemu & menanyakan langsung kepada HRS mengenai keinginannya tersebut.
Berikut isi tulisan Denny Siregar yang juga mengatakan dengan bercermin pada kasus yang dialami oleh Ahok, Presiden Jokowi harus merubah cara bertarungnya pada pilpres ke depan. Hal ini dikarenakan Jokowi yang sengaja membuat kasus Ahok menjadi berkepanjangan. Namun justru hal tersebut yang membuat Ahok masuk penjara.
SEGERA TANGKAP RIZIEQ SHIHAB..
Semakin lama dagelan Rizieq Shihab semakin tidak lucu lagi..
Koar-koar pengacaranya bahwa visa Rizieq di perpanjang unlimited adalah guyonan garing yang harus kita telan karena lambatnya penanganan kasus ini..
Entah apa yang ditunggu Kepolisian untuk tidak segera menangkapnya. Saya yakin kemampuan terlatih pak Tito sudah sejak lama mendeteksi dimana Rizieq berada dan mudah mendatanginya..
Kecuali ada tekanan politik untuk memperlambat proses penangkapan Rizieq..
Penghancuran citra Rizieq Shihab dari “orang suci” menjadi “orang nista” dengan kasus chat pornonya, sudah memasuki titik jenuh. Harapan masyarakat bahwa pemerintah sudah berani bertindak tegas dari sebelumnya, bisa berbalik menjadi ketidak-percayaan.
Dan ini berbahaya..
Di arus pendukung Rizieq, semakin mengkristal kepercayaan bahwa junjungannya tidak bersalah. Mereka sangat percaya bahwa Rizieq di kriminalisasi oleh pemerintah.
Kepercayaan mereka ini semakin lama semakin kuat ketika Rizieq tidak pulang-pulang. Mereka dipompakan sebuah ilusi bahwa Rizieq sedang melakukan perlawanan. Dan semakin lama Rizieq bebas, maka semakin kuat keyakinan mereka bahwa Rizieq tidak bersalah..
Bahayanya ketika keyakinan ini ke depannya semakin menguat, ada satu momen penting yang mereka akan manfaatkan. Sebuah kesalahan kecil Jokowi akan dijadikan senjata untuk menggerakkan massa pendukung Rizieq oleh lawan politiknya.
Kita sudah pernah melihat ini di kasus Ahok…
Dengan kepercayaan diri yang tinggi bahwa Ahok akan memenangkan Pilgub, tidak banyak yang sadar bahwa lawan mengkonsolidasikan kekuatan mereka di bawah. Dan saat Ahok kepleset masalah Al Maidah, gelombang massa yang ditunggangi banyak kepentingan merangsek Jakarta.
Kesalahan pada kasus Ahok, semoga tidak terulang lagi. Jokowi harus mulai merubah cara bertarungnya karena sudah terbaca lawan. Cara Jokowi yang selalu memperpanjang masalah supaya bisa membelokkannya di depan, bisa jadi sudah tidak efektif lagi. Sama seperti cara ketika Ahok dijadikan tersangka untuk melepaskan diri dari tudingan intervensi. Ternyata cara itu tidak terkawal dengan baik dan berakhir dengan Ahok di pengadilan. Kasus Rizieq juga bisa begitu… Terlalu lama kasus ini dikatung, tanpa kejelasan dan ketegasan Kepolisian adalah blunder besar nantinya.
Jokowi bisa jadi ke depan akan menghadapi kesatuan gempuran aksi karena HTI yang dibubarkan, beserta ormas radikal lain yang ketakutan, ditambah penguasa dan politikus nakal dan banyak lagi akan bersatu menjadikan Rizieq sebagai ikon perlawanan dan mengirimkan gelombang massa ke pemerintah..
Jika itu terjadi maka cita-cita Rizieq menjadi seperti Ayatullah Khomeini yang datang dan disambut pendukungnya bisa terjadi dan berpotensi memicu empati dari mereka yang awalnya netral..
Ini masalah waktu..
Waktunya harus tepat. Sudah terlalu lama kasus Rizieq ini diulur dan sekarang harus ditarik sekuat tenaga. Tangkap dan Telanjangi dia melalui pengadilan dengan bukti-bukti yang ada dan biarkan masyarakat yang menjatuhkan sanksi sosial terhadapnya.
Percayalah, ketika itu terjadi sudah tidak ada lagi yang mau dipimpin oleh orang mesum..
Seharusnya pemerintah jangan takut penangkapan Rizieq akan menimbulkan riak. Justru ini saat yang tepat ketika gerakan mereka sedang melemah. Jangan sampai mereka berhasil melakukan konsolidasi yang kuat..
Pakde Jokowi.. Pak Tito.. Tangkaplah segera Rizieq Shihab. Dia bukan siapa-siapa dan tidak perlu ditakuti.. [opinibangsa.id / ngi]
Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News