BERITA BERITA PEMBAWA KONFLIK DAN PENEBAR KERENGANGAN UMAT BERAGAMA - Anies Kritik Kalimat 'Saya Indonesia Saya Pancasila'
<<< Download Ini Dan Bagikan Segera orang orang ini sungguh memalukan >>>
http://ift.tt/2nnyYGp
http://ift.tt/2nnyYGp
Anies Kritik Kalimat 'Saya Indonesia Saya Pancasila'
Opini Bangsa - Gubernur terpilih Anies Baswedan mengatakan, jargon 'Saya Indonesia, Saya Pancasila' yang marak digaungkan belakangan ini dirasa kurang tepat. Jargon tersebut awalnya dipopulerkan oleh Presiden Joko Widodo.
"Spiritnya bagus, tapi secara tata bahasa kurang tepat. 'Kita Indonesia Kita Pancasila' lebih tepat," tutur Anies dalam sambutannya dalam acara KAHMI di kediaman Akbar Tanjung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (3/6).
Anies menjelaskan, kalimat 'Saya Indonesia Saya Pancasila' terlihat tidak merangkul satu sama lain. "Kalau pakai kata saya, akan timbul pertanyaan, lalu Anda siapa? Kalau 'kita', cenderung bersama-sama dan saling merangkul," tambahnya.
Presiden Joko Widodo beberapa waktu yang lalu mengunggah video 'Saya Pancasila'. Melalui video berdurasi 34 detik tersebut, Jokowi menekankan pentingnya Pancasila sebagai pegangan dan perekat keutuhan bangsa dan negara.
"Pancasila itu jiwa dan raga kita. Ada aliran darah dan detak jantung kita, perekat keutuhan bangsa dan negara. Saya Jokowi, Saya Indonesia, Saya Pancasila, kalau kamu?"begitu tulis Jokowi di akun Instagram pribadinya, Senin (29/5).
Pekan ini merupakan Pekan Pancasila. Dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila, pemerintah menggelar serangkaian kegiatan yang terangkum dalam Pekan Pancasila yang akan diselenggarakan mulai tanggal 29 Mei hingga 4 Juni 2017. [opinibangsa.id / kp]
Anies Kritik Kalimat 'Saya Indonesia Saya Pancasila' = Dipostkan Oleh noreply@blogger.com (Opini Bangsa) - Pada June 04, 2017 at 11:32AM - DOWNLOAD EXPORT BLOG POSISI 6 JAN >
OPINIBANGSA ATAU APALAH ITU, asal Kalau yang nyebar dari facebook beritaislam24h berarti ini adalah beritaislam24h yang mati mulai tanggal 13 Jan, masih hidup tapi hiatus.. PEMERINTAH HARUS SIKAT orangnya - jangan medianya